Pengembara……
Berpegang sabda Pandita
Harum lumpur ladang….
baginya semerbak pijak surgawi
Sejuk bayu ilalang,
laksana nafas bidadari
Berjuanglah
Pengembara… bertekad baja, berazam untuk
berbagi….
Sampailah di negeri
obsesi…
Lumpur yang ada
adalah imitasi
Angin yang ada
hanya imaji
Sebatas dongeng
fantasi dari negeri para pemimpi bijak
Sekelilingmu
tersenyum… namun bukan karena bangga
Senyum
mengisyaratkan umpatan naïf..
Karena mereka tidak
lagi butuh hasil panenmu…
Kini… mereka sudah
makan plastik dan berbagai imitasi
Cangkulmu,
parangmu, dan juga kerbau bajakmu
Masihkah
dibutuhkan??
Pengembara…
Engkau terasing…. Di tanah keyakinanmu
Engkau tetap
berpijak di pematang ikhtiarmu
Katanya demi
mereka….
Padahal mereka
sudah mengangkang, melayang tidak lagi di atas pematang
Petani handalpun
kini sudah berpindah jiwa
Apakah engkau yang
telat datang, hingga ditinggal di landasan zaman…??
13 Okt 2016