Rabu, 12 Oktober 2016

PENGEMBARA 2



Pengembara……
Berpegang sabda Pandita
Harum lumpur ladang….  baginya semerbak pijak surgawi
Sejuk bayu ilalang,  laksana nafas bidadari
Berjuanglah Pengembara… bertekad baja,  berazam untuk berbagi….

Sampailah di negeri obsesi…

Lumpur yang ada adalah imitasi
Angin yang ada hanya imaji
Sebatas dongeng fantasi dari negeri para pemimpi bijak

Sekelilingmu tersenyum… namun bukan karena bangga
Senyum mengisyaratkan umpatan naïf..
Karena mereka tidak lagi butuh  hasil panenmu…
Kini… mereka sudah makan plastik dan berbagai imitasi

Cangkulmu, parangmu, dan juga kerbau bajakmu
Masihkah dibutuhkan??

Pengembara…
Engkau  terasing…. Di tanah keyakinanmu
Engkau tetap berpijak di pematang ikhtiarmu

Katanya demi mereka….
Padahal mereka sudah mengangkang, melayang tidak lagi di atas pematang
Petani handalpun kini sudah berpindah jiwa
Apakah engkau yang telat datang, hingga ditinggal di landasan zaman…??

13 Okt 2016