Lembayung siratkan kuasa Ilahi
Ada pesona terpancar agung..
Pada jingganya langit dan juga katup bibirmu
Ada rindu berbalut cemas di sana...
Pada diri kita ..
Nun jauh terpisah dimensi..
Terlihat jelas kegamanganmu..
Saat kau tapaki tanah jeddah nan agung itu...
Laksana siti hawa yang terpisah dari Adam...
Kau pancarkan pesona.. lalu bias dengan cemas yang tak mampu kau sembunyikan...
Jika kecemasan itu karena aku..
Aku tepat di sisimu
Jika kecemasan itu karena cintamu
Cintaku setia melengkapimu
Gamangmu adalah titisan
Cemasmu adalah panggilan..
Laksana Hawa yang cemas dengan pertaubatan...
Mèncari dan terus mencari ketentraman..
Hingga kepastian itu datang...
Bahwa tentram itu bukan pada waktu.. bukan pula pada tempat..
Tapi tentram adalah saat Allah ridhoi setiap paduan cinta anak manusia
Semoga.......
